LIRIK LAGU / Mengenang Sosok Ivan Scumbag & Perjuangannya Bersama Burgerkill

Ivan Scumbag yang bernama asli Ivan Firmansyah (19 April 1987) adalah seorang penyanyi yang unik, nyentrik, dan salah satu vokalis band metal terbaik yang pernah ada di belantika musik Indonesia. Ivan adalah salah satu pendiri band Burgerkill, bersama Ebenz, Kimung, dan Dadan, mereka adalah 4 personel awal yang memperjuangkan Burgerkill dari 0 sampai sekarang menjadi salah satu band metal terbesar di Indonesia.


Perjalanan hidup Ivan tertulis dalam bukunya yang berjudul My Self, di dalamnya ada puisi yang membuat merinding saat dibaca, ini puisi Ivan yang terkenal itu :
 
"Aku melihat kematian begitu indah
Bulat pucat purnama di langit yang gelap
Memenuhi rongga langit yang temaram dengan aroma dupa mistik yang misterius

Aku melihat kematian begitu indah
Lembut mengalir bening, membelai batu gamping warna krem yang berserak di dasarnya
Menciptakan riam-riam kecil
Membuat laju sepotong daun kering yang hanyut terguncang dan tertahan-tahan. Lalu dengan sayap lembutnya, mengepak empuk dan terbang ringan melayang hampa.
Di tengah gurun tandus dia berkelana menunjukkan jalan pada setiap langkah pengelana yang tersesat
Gurun yang hanya menyisakan udara panas dan angin kuat berdebu
Yang menjelmakan hasrat liar dengan dominasi pada hidup

Bahkan hingga hari ini aku masih melihat kematian begitu indah
Tanpa harus ada darah yang tumpah dan nadi yang terkoyak
Tanpa harus ada tubuh yang tergantung kaku diatas kusen berdebu
Kematian melayang perlahan dan hinggap di lubuk kalbu yang mulai enggan untuk berdetak secara teratur
Hanya tubuh yang diam terbaring tenang
Seperti tidur panjang yang nyenyak dengan mimpi indah tanpa akhir
Dan kini keindahan itu memelukku
Menyergap lembut dari belakang dan mendekapku erat penuh hangat
Seperti kekasih yang menumpahkan segala rasa rindu

Ada tangisan bahagia dan kecupan rasa suka
Lalu kematian memasangkan kedua sayap mungilnya di belakang pundakku
Memberikan padaku mahkota bercahaya

Lingkaran bersinar yang melayang tepat diatas kepalaku
Aku seperti dewa matahari
Seperti dewa matahari badanku melayang ringan dan bercahaya penuh kharisma
Memendar dalam dingin dan udara yang tak berasa apa-apa
Aku melihat kematian sebagai serpihan dari puzzle yang harus dirangkai satu-persatu
untuk mendapatkan sebuah rupa yang utuh dan sempurna
Kematian maksimal
Kebebasan sejati
Dari rasa sakit"
 
Pada akhir masa hidupnya, Ivan masih ikut dalam menggarap album Beyond Coma And Despair, namun kala itu tubuhnya sudah cukup memprihatinkan, penyakitnya terus memaksa dirinya semakin lemah, bahkan teman-temannya harus menyiapkan ember kecil untuk menampung dahaknya, karena di studio Ivan batuk terus menerus.

Walau seakan dipaksakan kondisinya, namun Ivan masih tetap berhasil ikut menyelesaikan album ini dan bisa mengikuti tour keliling kota yang diadakan Burgerkill. Dan pada awal Juli 2006, Burgerkill manggung di salah satu skate park di Bandung, itu adalah perform terakhir Ivan dengan band yang dibesarkannya itu.

Setelah sempat drop selama beberapa hari, teman-temannya membawa Ivan ke rumah sakit dan mendapat perawatan selama 3 hari, namun pada 27 Juli 2006 Ivan meninggal dunia. Pemakaman Ivan dihadiri oleh banyak fans, teman-teman musik Indonesia, dan beberapa media yang ikut meliputnya. Salah satu penyanyi metal terbaik di Indonesia tutup usia pada saat band-nya sedang di atas karier.

Kepergian Ivan memaksa Burgerkill harus cepat menemukan penggantinya, karena saat itu mereka punya jadwal manggung untuk album ketiganya. Setelah melakukan audisi, akhirnya terpilihlah Vicky sebagai pengganti Ivan.